BANDA ACEH – Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banda Aceh mengambil langkah strategis untuk memperkuat ekosistem ketenagakerjaan di Aceh dengan menjalin kolaborasi lintas sektor. Komitmen ini diwujudkan melalui acara Penandatanganan memorandum of understanding (MoU) yang mempertemukan BPVP Banda Aceh dengan enam mitra strategis dari kalangan industri, pemerintah, dan akademisi pada hari ini.
Keenam mitra yang turut menandatangani kesepakatan tersebut adalah Dinas Sosial Provinsi Aceh, Sentra Darussaadah, BUMN PT Pupuk Iskandar Muda, LP3I UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Politeknik Negeri Lhokseumawe, serta perusahaan swasta PT Soekaroti Kenyang Bersama. Keberagaman mitra ini menunjukkan sebuah pendekatan komprehensif untuk menciptakan sinergi yang utuh, mulai dari penyediaan calon peserta pelatihan, penyesuaian kurikulum, hingga penyerapan lulusan.
Kepala BPVP Banda Aceh dalam sambutannya menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan fondasi penting dalam upaya mewujudkan link and match antara dunia pelatihan vokasi dengan tuntutan riil di lapangan. “Perjanjian ini bukan sekadar seremoni di atas kertas, melainkan sebuah komitmen nyata untuk bergerak bersama. Kami ingin memastikan bahwa setiap lulusan dari BPVP Banda Aceh tidak hanya memiliki sertifikat, tetapi juga kompetensi yang benar-benar dibutuhkan oleh industri dan siap berkontribusi bagi pembangunan daerah,” ujarnya.
Kerja sama ini akan mencakup beberapa program konkret, di antaranya program pemagangan bagi peserta pelatihan, penyediaan tenaga ahli dari industri sebagai instruktur tamu, sinkronisasi kurikulum pelatihan agar selaras dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar, serta rekrutmen langsung bagi lulusan berprestasi. Keterlibatan institusi pendidikan seperti UIN Ar-Raniry dan Politeknik Negeri Lhokseumawe juga akan memperkaya aspek akademis dan inovasi dalam metode pelatihan.
Dengan adanya sinergi yang kuat ini, diharapkan dapat tercipta sebuah siklus positif: industri mendapatkan tenaga kerja yang kompeten, lembaga pendidikan dan pelatihan menghasilkan lulusan yang relevan, dan pemerintah berhasil menekan angka pengangguran sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa BPVP Banda Aceh proaktif dalam membangun jembatan yang kokoh antara pencari kerja dan penyedia lapangan kerja di Provinsi Aceh.