Meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja melalui pembelajaran berbasis proyek












Banda Aceh – 25 September 2025 Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banda Aceh menyelenggarakan Pembukaan Pelatihan Project Based Learning (PBL) Batch 3 yang secara resmi dibuka oleh Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Prof. Yassierli. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam upaya meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga kerja, khususnya di Aceh.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Direktur Pembinaan Kelembagaan Pelatihan Vokasi, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas, Bapak Andri Susila, yang berkesempatan menyampaikan laporan penyelenggaraan Pelatihan Project Based Learning.
Hadir pula Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Perekonomian, Keuangan, dan Pembangunan, Bapak Restu Andi Surya, yang memberikan sambutan selamat datang kepada Menteri Ketenagakerjaan RI di Bumo Serambi Mekah.
Selain itu, mendampingi Menteri Ketenagakerjaan, hadir Staf Ahli Menteri, Prof. Dr. Sukro Muhab, M.Si., serta Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk (Nakermobduk) Pemerintah Aceh, Bapak Akmil Husain, SE., M.Si. serta turut hadir pula Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof. Dr. Mujiburrahman, M.Ag., bersama para undangan lainnya dari berbagai instansi terkait.
Dalam sambutannya, Menteri Ketenagakerjaan Prof. Yassierli mengajak para rektor perguruan tinggi, khususnya di Aceh dan umumnya di seluruh Indonesia, untuk memperkuat penguasaan bahasa asing di kalangan lulusan. “Penguasaan bahasa asing adalah nilai tambah bagi lulusan agar mereka dapat memanfaatkan peluang kerja di luar negeri,” ujarnya.
Yassierli menegaskan bahwa peluang kerja di luar negeri sangat terbuka, baik di Jepang maupun Eropa. “Pasar kerja internasional sangat terbuka bagi orang Indonesia. Kemampuan kita sudah tidak diragukan, namun tantangannya ada pada keterampilan bahasa asing,” jelasnya.
Saat ini, Kementerian Ketenagakerjaan tengah mengirim tenaga kerja ke Jepang melalui program pemagangan. Menurut Yassierli, kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan memperkuat pelatihan bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Ia menambahkan bahwa negara yang menyiapkan generasi mudanya dengan keterampilan bahasa asing memiliki peluang lebih besar dalam memanfaatkan pasar kerja global.
Lebih lanjut, Yassierli menyampaikan bahwa BPVP akan terus meningkatkan kualitas pelatihan vokasi dan kompetensi guna memenuhi kebutuhan pasar kerja, baik dalam negeri maupun internasional. Ia optimistis bahwa peran perguruan tinggi dalam mendukung peningkatan kemampuan bahasa asing mahasiswa akan semakin memperluas kesempatan kerja bagi tenaga kerja Indonesia.
“Kemampuan menguasai bahasa asing juga akan membantu memenuhi kebutuhan pasar kerja di dalam negeri,” pungkasnya.
Kehadiran para pejabat tinggi, tokoh pendidikan, serta dukungan Kementerian Ketenagakerjaan pada pembukaan PBL Batch 3 ini menunjukkan komitmen bersama dalam membangun ekosistem pelatihan vokasi yang berkualitas, adaptif, dan berorientasi pada kebutuhan dunia kerja. Melalui pendekatan Project Based Learning, diharapkan peserta mampu memperoleh pengalaman nyata yang dapat meningkatkan keterampilan, produktivitas, dan daya saing di pasar kerja.