Bahas Peluang Kerja Sama Bidang Tenaga Kerja
Siapa sangka pelatihan vokasi bisa menjadi jembatan emas bagi kerja sama internasional?
Apakah mungkin pelatihan lokal di Banda Aceh mampu mengantarkan tenaga kerja ke pasar global—khususnya di sektor pertanian? Dan bagaimana peran BPVP Banda Aceh dalam membuka gerbang peluang tersebut?
Kunjungan strategis dari Yuime Inc ke BPVP Banda Aceh membuka tabir optimisme baru. Bukan hanya tentang inspeksi fasilitas, tapi lebih jauh: menyusun fondasi kolaborasi konkret demi menciptakan SDM pertanian yang unggul dan berdaya saing internasional.
Dalam dunia pelatihan vokasi, fasilitas bukan sekadar pelengkap—ia adalah nafas dari proses belajar yang efektif. Kunjungan dari Yuime Inc yang diwakili oleh Mr. Chinen ke BPVP Banda Aceh bukan sekadar seremonial.
Yuime Inc, perusahaan yang dikenal memiliki fokus kuat pada pengembangan tenaga kerja sektor pertanian di Jepang dan Asia, menunjukkan ketertarikannya terhadap kualitas pelatihan yang disediakan BPVP Banda Aceh.
Didampingi oleh Qifti Reza Kesuma, S.T., selaku Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja (PKPTK) dari Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk Provinsi Aceh, audiensi ini menjadi ruang strategis untuk saling memahami visi dan potensi masing-masing pihak.
“Kami ingin melihat langsung bagaimana pelatihan diberikan, fasilitas yang tersedia, dan potensi SDM yang dapat dikembangkan untuk kebutuhan tenaga kerja masa depan,” ujar Mr. Chinen.
Pertanian bukan lagi sekadar cangkul dan ladang. Di era modern ini, sektor agrikultur membutuhkan tenaga kerja yang terampil, memahami teknologi, dan mampu bersaing di pasar global.
BPVP Banda Aceh hadir dengan semangat itu—mencetak SDM yang tak hanya siap kerja, tetapi juga mampu beradaptasi dengan tuntutan luar negeri.
Melalui pertemuan ini, diskusi intensif terjadi mengenai:
- Model pelatihan kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja Jepang.
- Standarisasi kompetensi tenaga kerja bidang pertanian.
- Skema penempatan tenaga kerja melalui kerja sama bilateral.
Dipimpin langsung oleh Kepala Balai, Rahmad Faisal, dan didampingi oleh Subkoordinator Pemberdayaan, Fajari Arif Setia, kunjungan ini menjadi momentum penting untuk menunjukkan kesiapan BPVP Banda Aceh sebagai mitra strategis.
Berbagai fasilitas unggulan ditunjukkan—mulai dari ruang praktik pertanian, simulator mesin pertanian, hingga model kurikulum pelatihan berbasis kompetensi.
“Kami tidak hanya melatih, tapi juga mempersiapkan peserta agar punya mental kerja global. Peluang ini bisa membuka banyak jalan bagi pemuda-pemudi Aceh,” terang Rahmad Faisal.
Tak hanya itu, pendekatan pelatihan yang humanis dan berbasis kebutuhan industri menjadikan BPVP Banda Aceh unggul dalam membangun kepercayaan mitra internasional.