Berita BLK

Dukungan Walikota Banda Aceh Terhadap Pelatihan Berbasis Kompetensi yang dilakukan di BLK Banda Aceh.

Banda Aceh – Kepala Balai Latihan Kerja Banda Aceh, Rahmad Faisal, S.T. dan Wali Kota Banda Aceh, H. Aminullah Usman, SE.Ak, MM. melakukan pertemuan di Pendopo Wali Kota Banda Aceh, Senin (12/07/2021) pukul 15.30 WIB. Kepala Balai Latihan Kerja Banda Aceh di dampingi oleh Sub Koordinator Bidang Pemberdayaan, Riki Hamdani, S.Kom., M.CIO. dan Sub Koordinator Bidang Penyelenggara, Mukhtar, S.T. menemui Wali Kota Banda Aceh untuk membahas terkait Program-program BLK Banda Aceh kedepannya dan yang sedang berlangsung. Salah satu program yang akan dilakukan BLK Banda Aceh yaitu SDC (Skill Development Center). SDC diharapkan dapat memberikan keterampilan atau keahlian tertentu kepada masyarakat, khususnya masyarakat kota Banda Aceh. Kepala BLK Banda Aceh juga menyampaikan bahwa BLK Banda Aceh kedepannya akan menyiapkan keahlian Perhotelan kedepannya mengingat Kota Banda Aceh merupakan salah satu kota yang memiliki potensi wisata yang besar. “Saat sebelum pandemi tingkat keterisian hotel di Kota Banda Aceh mencapai 80%, namun saat pandemi keterisian hotel hanya 30%,” Aminullah Dengan tingkat keterisian yang tinggi maka potensi pekerja yang dapat diserap di bidang perhotelan juga tinggi, maka BLK Banda Aceh bersiap untuk memberikan keahlian di bidang perhotelan tersebut.

Dukungan Walikota Banda Aceh Terhadap Pelatihan Berbasis Kompetensi yang dilakukan di BLK Banda Aceh. Read More »

Sinergi PT PIM Dengan BLK Banda Aceh Membangun SDM Unggul

Senior Vice President Umum PT Pupuk Iskandar Muda (PT.PIM) Krueng Geukueh, Saifuddin Noerdin dan Plt. Asisten Vice President PKBL & CSR Jufri mengunjungi Balai Latihan Kerja (BLK) Banda Aceh di Banda Aceh, Jumat (18/06/2021) sekira pukul 09.00 wib. Kedatangannya di BLK Banda Aceh disambut langsung oleh Kasub Bag TU Syaikhul Islami dan koordinator Penyelenggaraan BLK Mukhtar beserta staf diruang kerjanya, serta didampingi oleh Ketua FKLPI BLK Muhammad Ikhsan. Kunjungan ini dalam rangka menjalin kerjasama menyukseskan program TJSL (Tanggung Jawab Sosial Lingkungan) bagi masyarakat di lingkungan perusahaan atau wilayah Aceh Utara khususnya dan provinsi Aceh pada umumnya. Dalam sambutannya Syaikhul menyampaikan terima kasih atas kesediaan waktu pihak PT PIM mengunjungi BLK Banda Aceh guna menjalin kerjasama yang kemudian dilanjutkan ke tahap penandatanganan MoU (Kesepahaman) kedua belah pihak untuk menyukseskan program yang telah direncanakan agar berjalan sebagaimana mestinya. “Pertemuan kali ini adalah kelanjutan dari pembicaraan sebelumnya ketika tim BLK Banda Aceh berkunjung ke PT PIM beberapa waktu yang lalu,”katanya. Dikatakan, selama ini PT PIM merupakan salah satu tempat bagi anak-anak didik BLK melakukan kerja praktek (Prakerin) dan magang setelah pembekalan di lembaga tersebut, akan tetapi selama ini belum adanya payung hukum untuk kerjasama tersebut. “Dengan demikian selayaknya lah antara PT PIM dan BLK Provinsi Aceh melakukan penandatanganan MoU guna keselarasan tujuan kerjasama antar pihak dan diharapkan penandatanganan MoU tersebut dapat terealisasi dalam waktu dekat ini,”ujarnya. Menanggapi permintaan pihak BLK, Saifuddin mempersilahkan untuk segera dilakukan persiapan draft final penandatanganan MoU tersebut agar segala usaha kerjasama, baik untuk tempat praktek anak didik BLK dari luar maupun program TJSL PT PIM ke depan dapat berjalan semestinya. “Disamping itu kerjasama ini diharapkan dapat membantu PT PIM dalam melakukan aktivitas penyaluran CSR di lingkungan perusahaan dengan tepat sasaran,”ujarnya. Selama ini kata Saifuddin, PT PIM sudah banyak melakukan berbagai hal dan memberikan bantuan terhadap masyarakat lingkungan, baik di bidang pendidikan, sosial kemasyarakatan, infrastruktur umum, bidang kesehatan maupun pemberdayaan ekonomi masyarakat guna meningkatkan taraf hidupnya, akan tetapi banyak program yang dijalankan tersebut hasilnya tidak sesuai seperti yang diharapkan, terutama dalam pemberdayaan masyarakat. Selama ini masyarakat di sekitar perusahaan meminta alokasi CSR PT PIM untuk mengakomodir keinginan, hanya sebagian dari mereka yang memang betul – betul berharap bantuan yang dapat dimanfaatkan berkelanjutan dan dapat meningkatkan taraf hidup serta sesuai kebutuhan dan potensi dari yang mereka miliki. “Karenanya, ke depan PT PIM menginginkan setiap bantuan yang disalurkan melalui dana CSR/TJSL dapat dimanfaatkan pada sektor produktif sehingga dapat menjamin keberlangsungan program secara sustainable/berkelanjutan,”lanjutnya Saifuddin juga berharap BLK dapat membantu program pelatihan dan Sertifikasi keahlian masyarakat lingkungan perusahaan agar terwujud tenaga skill siap pakai di berbagai sektor kerja dan dibidang wirausaha mandiri. “Kepedulian PT PIM terhadap lingkungan jauh lebih besar maknanya jika bantuan yang diberikan berupa bekal keahlian sehingga dapat mengakomodir kebutuhan yg nantinya terwujud semua keinginan masyarakat itu sendiri dari hasil usahanya, BLK bisa membantu di bidang social mapping, menggali potensi masyarakat, dan memetakan masyarakat untuk dilatih wirausaha dan keahlian teknis lainnya yang cocok di beberapa wilayah lingkungan perusahaan nantinya,”tandasnya. Terakhir, Saifuddin, berkeinginan MoU dapat segera direalisasikan selanjutnya diteruskan dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang lebih detail agar pelaksanaan pelatihan masyarakat lingkungan dapat dilaksanakan dalam waktu dekat ini. “Mengingat hal tersebut juga berpengaruh terhadap kinerja Perusahaan yang sedang melakukan upaya peningkatan Proper dari Biru menjadi Proper Hijau,”pungkasnya. (red)       sumber: newsataloen.com

Sinergi PT PIM Dengan BLK Banda Aceh Membangun SDM Unggul Read More »

BLK Banda Aceh Siap Membangun Zona Integrasi

[df-subtitle]Membangun Zona Integrasi BLK Banda Aceh untuk menwujudkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM)[/df-subtitle]Pegawai BLK Banda Aceh, baik Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah non Pegawai (PPNPN) melakukan penandatanganan Pakta Integritas bertempat di Aula Serba Guna BLK Banda Aceh, Rabu (12/3), dalam rangka komitmen bersama dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi di lingkungan wilayah Kerja Kementerian Ketenagakerjaan. Para pejabat yang menandatangani Pakta Integritas tersebut terdiri dari Kepala Balai, Teguh Sulistiyono, S.E., M.Si, di ikuti para Pejabat Struktural dan ASN serta PPNPN dilingkungan kerja BLK Banda Aceh  untuk membangun Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi pada BLK Banda Aceh Tahun 2021. Informasi Dasar Hukum Inpres no. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Inpres No.9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pemberantasan Korupsi, bahwa perlu dibangun program pencegahan korupsi yang lebih efisien, efektif dan komprehensif melalui penaetapan zona Integritas, Peraturan Menpan RB No.10 tahun 2019 tentang pedoman pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani dilingkungan instansi pemerintah. Untuk Landasan Filosofi berdasarkan peraturan Presiden No. 81 Tahun 2010 tentang Grand design Reformasi Birokrasi 2010 -2025. Reformasi birokrasi merupakan salah satu langkah awal untuk melakukan penataan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintah yang baik, efektif dan efesien, sehingga dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat dan profesional, untuk membangun zona integritas ada strateginya, diantaranya Komitmen dari pimpinan dan semua pihak, Kemudahan dalam pelayanan, Program yang langsung menyentuh ke masyarakat, Monitoring dan evaluasi, dan Manajemen media, sementara itu strategi dalam mencapai Zona Integritas tersebut ada 6 (enam) area perubahan yaitu Manajemen perubahan, Penataan tata laksana, Penataan sistem manajemen sdm, Penguatan akuntabilitas, Penguatan pengawasan, dan Peningkatan kualitas pelayanan publik. Setalah melakukan penanda tanganan Pakta Integritas, Kepala BLK Banda Aceh, mengajak kepada seluruh jajaran di lingkungan BLK Banda Aceh untuk menunjukan komitmen bersama seluruh pegawai dalam upaya membangun budaya integritas guna terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (good governance and clean governance). “Saya mengajak seluruh pegawai untuk bersama-sama untuk menerapkan pakta integritas membangun Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) ini di lingkungan antara lain ikut serta dalam upaya mencegah korupsi, kolusi dan nepotisme serta tidak melakukan perbuatan tercela, tidak meminta atau menerima suap, gratifikasi atau bentuk lainnya yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, bersikap jujur, transparan dan akuntabel dalam menjalankan tugas, menghindari pertentangan kepentingan (conflict of interest) dalam pelaksanaan tugas, dan memberikan contoh pelaksanaan kinerja berdasarkan peraturan perundang-undangan kepada bawahan dilingkungan BLK Banda Aceh.” Ucap Teguh Sulistiyono.(*)

BLK Banda Aceh Siap Membangun Zona Integrasi Read More »

BLK Banda Aceh dan FKLPI jalin kerja sama Dunia Industri, memperdayakan workplace

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Balai Latihan Kerja Banda Aceh dan Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Industri (FKLPI) bekerja sama dengan sejumlah workplace atau perusahaan, melaksanakan Pelatihan Berbasis Penempatan Kerja. Usai mengikuti pelatihan kerja selama lebih kurang satu bulan, para peserta akan ditempatkan di masing-masing perusahaan sesuai dengan skill yang telah diperoleh. Pelatihan ini dibuka oleh Kepala BLK Banda Aceh, Teguh Sulistiyono SE, M.Si., dan dihadiri Ketua FKLPI Muhammad Ihsan Ketua KNPI Aceh, Wahyu Saputra, pejabat struktural, pihak Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) serta Sub Koordinator di lingkungan BLK Banda Aceh, Senin (1/3/2021). Dalam sambutannya Kepala BLK menjelaskan konsep pelatihan yang dilaksanakan yaitu optimalisasi peran dunia usaha dan dunia industri dalam penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan profesional sesuai dengan profil kompetensi pekerjaan yang akan diduduki. Adapun tahapan yang sudah dilakukan yaitu pendataan dan mapping kebutuhan baik pelatihan maupun tenaga kerja. Selanjutnya dilakukan penyusunan profil kompetensi calon tenaga kerja. Proses rekrutmen dilaksanakan oleh pihak DUDI dan disampaikan ke BLK untuk didaftarkan pada akun Sisnaker. Sementara pelaksanaan tes teori dan wawancara, pengumuman dan daftar ulang semuanya melibatkan pihak DUDI. Lebih lanjut Teguh Sulistiyono menjelaskan, proses penyelenggaraan pelatihan dilaksanakan full menggunakan fasilitas workplace yang ada di DUDI, sehingga peserta akan lebih mudah dan cepat melalukan adaptasi terhadap lingkungan, peralatan, bahan kerja, hasil kerja dan proses produksi dimana mereka akan ditempatkan. Sementara untuk fasilitator berasal dari DUDI dan BLK serta praktisi yang mempunyai kompetensi teknis dan metodologi sesuai dengan program keahlian yang akan difasilitasi. “Saat ini BLK, FKLPID dengan melibatkan DUDI terus mendorong dan mengedepankan kerja kolaboratif, sinergi dan fokus sehingga semua stakeholder baik pemerintah maupun swasta dapat berperan dalam rangka menyiapkan calon-calon tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pasar kerja”, ujar Teguh Sulistiyono. Sementara itu Kasi Pemberdayaan BLK Banda Aceh, Susanto ST, M.Si., mengatakan, pelatihan berbasis penempatan kerja ini merupakan program sinergisitas antara BLK Banda Aceh, FKLPI serta DUDI. Program ini merupakan lanjutan dari Memorandum of Understanding (MoU) yang telah disepakati beberapa waktu lalu. Pelatihan digelar sesuai dengan kebutuhan yang diminta oleh beberapa workplace atau perusahaan yang ada di banda aceh dan sekitarnya. “Kali ini ada 5 workplace atau perusahaan yg ikut ambil bagian dalam hal pelatihan ini”, ujar Susanto. Mereka adalah The Arabica Coffee, Deputro Coffee dan Palapa Coffee untuk kejuruan barista. Mereka nantinya akan menampung 32 barista yang siap pakai. Untuk kelas Pengelasan ada CV Alfazil Jaya dan CV Guntomara. Mereka juga akan menampung 32 orang tenaga pengelasan. Sementara untuk menjahit bed cover ada 16 orang yang akan mengikuti kelas ini. Total ada 80 peserta yang nantinya akan siap ditempatkan di perusahaan tersebut. Diakhir pelatihan para peserta akan mengikuti uji kompetensi utk menerima sertifikat kompetensi. “Kedepan diharapkan, DUDI lainnya bisa berkolaborasi dan sharing dengan kegiatan BLK untuk menciptakan tenaga kerja yang lebih baik”, tutup Susanto. Pimpinan PT Guntomara Raya Sayyid Husain mengatakan ini merupakan kerjasama perdana Guntomara dengan BLK Banda Aceh dalam rangka menjaring pekerja yang siap pakai. Sayyid Husain mengaku masih membutuhkan banyak tenaga ahli di bidang pengelasan. “Selama ini beberapa tenaga ahli didatangkan dari luar Aceh. Jika program ini berhasil tentu akan banyak SDM lokal yang tertampung sehingga tidak perlu mendatangkan para pekerja dari luar Aceh”, jelas Sayyid.(*) Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul FKLPI dan BLK Aceh Gelar Pelatihan Berbasis Penempatan di Tempat Kerja, https://aceh.tribunnews.com/2021/03/01/fklpi-dan-blk-aceh-gelar-pelatihan-berbasis-penempatan-di-tempat-kerja. Editor: iklan@serambinews.com

BLK Banda Aceh dan FKLPI jalin kerja sama Dunia Industri, memperdayakan workplace Read More »

Tim Komisi IX DPR RI tinjau BLK Banda Aceh

[df-subtitle]Di dampingi oleh Dirjen Binalattas, hari kedua dalam kunjungan kerja Provinsi Aceh Tim Komisi IX meninjau pelaksanaan Pelatihan dan Peralatan di Balai Latihan Kerja Banda Aceh (16/2/2021)[/df-subtitle] Dalam kunjungan tersebut, Tim Komisi IX yang dipimpin oleh Wakil Ketua Tim Ibu Dr. Hj. Nihayatul Wafiroh, Dirjen Budi, Kepala Balai Teguh Sulistiyono, berserta rombongan dan tamu undangan berkeliling ke pelatihan yang sedang dilaksanakan salah satunya program pelatihan barista, dimana para pesertanya merupakan distabilitas, teknologi informasi dan komunikasi, processing, pertanian, garmen apparel, dan pariwisata. Budi juga berbincang dengan para siswa yang tengah menimba ilmu di BLK. Tim Komisi IX DPR-RI meninjau langsung pelaksanaan pelatihan dan peralatan di Balai Latihan Kerja Banda Aceh, dalam kunjungan kerja selama 2 hari di provinsi Aceh. Sebelumnya Tim Komisi IX mengunjungi Rumah Sakit Umum Provinsi Aceh  Zainal Abidin.

Tim Komisi IX DPR RI tinjau BLK Banda Aceh Read More »

Menaker Ida Ajak Pemda Aceh Kembangkan BLK

Banda Aceh – Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengajak pemerintah daerah di Provinsi Aceh, baik pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota, untuk bersama-sama pemerintah pusat mengembangkan BLK. Hal tersebut disampaikan Menaker Ida saat berdiskusi dengan sejumlah kepala daerah Provinsi Aceh di BLK Banda Aceh, hari Senin (11/01). Diskusi ini turut diikuti di antaranya Wakil Walikota Banda Aceh, Bupati Aceh Tamiang, dan Gubernur Aceh yang diwakili Kadisnakermobduk Provinsi Aceh. Menurut Menaker Ida, berbagai persoalan ketenagakerjaan di Aceh, baik akibat digitalisasi maupun pandemi Covid-19, dapat diatasi salah satunya dengan memperkuat BLK. Hal ini diperlukan karena kapasitas BLK pusat dan BLK UPTD (unit pelaksana teknis daerah) di Aceh hanya berkisar 80 ribu. Padahal, angka pengangguran di Aceh mencapai 150 ribu. Karena itu, pihaknya mengajak pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota di Aceh untuk berbagi tugas mengembangkan BLK. “Saya minta semua kepala daerah di Aceh bisa berbagi tanggungjawab terkait masalah ketenagakerjaan, dan kita selesaikan persoalan angkatan kerja di Aceh,” kata Menaker Ida. Dengan adanya pembagian tugas meningkatkan kapasitas BLK, kata Menaker Ida, persoalan pengangguran dapat cepat teratasi. “Saya mengajak pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota, kami memberikan fasilitasi baik instrukturnya, fasilitasnya, peralatannya, kita berharap ada sharing juga dari pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota,” kata Menaker Ida. Menaker Ida menambahkan, upaya kerja bersama tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan membentuk Skill Development Center (SDC) di masing-masing daerah. SDC tersebut akan mempertemukan berbagai stakeholder ketenagakerjaan. “Kami juga mendorong lahirnya SDC, Skill Development Center, pusat mempertemukan antara supply and demand, jadi kebutuhan pasar kerjanya seperti apa, kemudian kita siapkan tenaga kerjanya seperti apa,” katanya. Menaker Ida menyebut, SDC tersebut telah terbentuk di Kabupaten Aceh Tamiang. “Sudah terbentuk SDC di Aceh Tamiang, sudah ada SK-nya, semoga tahun ini sudah mulai beroperasi,” ujarnya. Menurut Ida, angka kemiskinan Aceh disebabkan oleh adanya angka pengangguran. Dengan adanya BLK yang kuat dan memadai, pemerintah dapat segera meningkatkan kompetensi, agar pengangguran yang ada saat ini bisa mendapatkan pekerjaan atau berwirausaha. “Maka dengan demikian pengangguran dapat dikurangkan, dan kita bisa menekan angka kemiskinan di Aceh,” ujarnya. Biro Humas Kemnaker

Menaker Ida Ajak Pemda Aceh Kembangkan BLK Read More »

RapidTest di BLK Banda Aceh

Sebagai upaya untuk menekan penyebaran covid-19, Balai Latihan Kerja Banda Aceh melakukan rapid test untuk seluruh pegawai dan peserta pelatihan yang akan melaksanakan pelatihan dilingkungan BLK Banda Aceh. Rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan covid-19. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan covid-19. Jadi, rapid test di sini hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi virus Corona atau COVID-19. Tes yang dapat memastikan apakah seseorang positif terinfeksi virus Corona sejauh ini hanyalah pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR). Pemeriksaan ini bisa mendeteksi langsung keberadaan virus Corona, bukan melalui ada tidaknya antibodi terhadap virus ini. BLK Banda Aceh telah melaksanakan rapidtest sebanyak 160 orang yang terdiri dari unsur pegawai dan peserta pelatihan yang akan dilatih di workshop. Peserta pelatihan yang baru di latih ini merupakan program pelatihan tangap covid-19, yaitu program pelatihan memasak (cooking), pembuatan masker kain, pembuatan wastafel portabel, dan pembuatan hand sanitizer.

RapidTest di BLK Banda Aceh Read More »

Donasikan 3000 buah Masker dan 90 Botol Hand Sanitizer di Lembaga Keagamaan

[df-subtitle]Bantu Pencegahan Covid-19 di Lembaga Keagamaan, BLK Banda Aceh Donasikan 3000 buah Masker dan 90 Botol Hand Sanitizer[/df-subtitle] Sebanyak 3000 buah masker dan 90 botol Hand Sanitizer didonasikan oleh BLK Banda Aceh pada hari Kamis, 9 Juli 2020. Kali ini fokus pendistribusian adalah lembaga-lembaga keagamaan (Pondok Pesantren/Dayah). Pendistribusian Masker dan Hand Sanitizer dilakukan di enam Pesantren di Kota Banda Aceh. Donasi ini dilakukan sebagai komitmen BLK Banda Aceh dalam membantu menahan laju penyebaran Covid-19 khususnya di Kota Banda Aceh. Setelah sebelumnya donasi didistribusikan di beberapa tempat keramaian seperti pasar, Masker dan Hand Sanitizer buatan siswa pelatihan tanggap Covid-19 kali ini menyasar Pesantren sebagai lembaga keagamaan. “Mengapa Pesantren? Karena Pondok Pesantren menjadi salah satu kelompok yang rentan terjadinya penularan Covid-19 dengan banyaknya santri serta aktivitas yang melibatkan orang dari berbagai daerah berkumpul menjadi satu,” ujar Kepala BLK Banda Aceh Teguh Sulistiyono. Sebelumnya, BLK Banda Aceh sudah mendonasikan masker di berbagai titik di Kota Banda Aceh. Donasi ini dilakukan secara simbolis di Pusat Gugus Covid-19 Kota Banda Aceh. Hingga saat ini total sudah 16000 buah masker didonasikan untuk masyarakat Banda Aceh dan Sekitarnya

Donasikan 3000 buah Masker dan 90 Botol Hand Sanitizer di Lembaga Keagamaan Read More »

6200 Masker dan 600 Porsi Makanan ke Seluruh Penjuru Kota.

Balai Latihan Kerja Banda Aceh terus menjalankan komitmennya dalam membantu memerangi penyebaran Covid-19. Hari ini, Kamis 11 Juni 2020, BLK Banda Aceh mendonasikan 6200 buah masker di berbagai titik di Kota Banda Aceh. Selain itu, 600 porsi makanan juga dibagikan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19. Kegiatan ini dikomandoi langsung oleh Kepala BLK Banda Aceh, Teguh Sulistiyono, S.E., M.Si., yang menyerahkan masker secara simbolis kepada Gugus Tugas Covid-19 Kota Banda Aceh diikuti serentak di berbagai lokasi seperti Pasar Lampulo, Mesjid Raya Baiturrahman, Pasar Peunayong, Kantor Gampong (Desa) Lamlagang, Tempat Pendaratan Ikan Lampulo, dan Pasar Peuniti. Tujuan dilakukannya donasi masker dan makanan itu tidak lain demi membantu meringankan beban masyarakat Banda Aceh khususnya yang terkena dampak Covid-19. “Alhamdulillah sampai saat ini kondisi Aceh masih lebih baik disbanding daerah lain, namun dampak ekonomi akibat dari Wabah Covid-19 benar-benar dirasakan oleh banyak warga, khususnya di Banda Aceh. Oleh karena itu BLK Banda Aceh berkomitmen untuk membantu meringankan beban mereka serta mengkampanyekan protokol kesehatan ketika beraktivitas di luar rumah, salah satunya dengan pemberian masker,” ujar Teguh Sulistiyono.

6200 Masker dan 600 Porsi Makanan ke Seluruh Penjuru Kota. Read More »

Membantu Sesama, BLK Banda Aceh bagikan 150 Porsi Makanan Per Hari

Membantu sesama merupakan kegiatan yang terus menerus harus dilakukan, terlebih di dalam masa penyebaran wabah Covid-19 ini. Oleh karena itu, Balai Latihan Kerja Banda Aceh membagi-bagikan makanan kepada masyarakat di sekitar Kota Banda Aceh. Makanan tersebut merupakan hasil Pelatihan Tanggap Covid-19 yang digelar BLK Banda Aceh melalui pelatihan memasak. Pembagian makanan ini dilakukan di beberapa titik di Kota Banda Aceh, Selasa (9/6). Kepala Seksi Penyelenggara BLK Banda Aceh Mukhtar, S.T mengatakan pembagian makanan ini merupakan salah satu wujud kepedulian BLK Banda Aceh terhadap sesama. “Covid-19 yang tengah kita hadapi ini memaksa banyak orang untuk menjalani hari tidak seperti biasanya. Tidak bisa bekerja, bahkan sebagian kebingungan hari ini mereka makan apa, sehingga BLK Banda Aceh bergerak cepat untuk membantu masyarakat meringankan beban mereka,” ujar Mukhtar. Peserta pelatihan memasak adalah para warga di lingkungan sekitar BLK Banda Aceh yang terdampak Covid-19. Mereka dilatih cara memasak dengan benar dan higienis oleh Instruktur Kejuruan Processing Balai Latihan Kerja Banda Aceh. “Kami memastikan makanan yang dibuat higienis. Pelatihan ini juga sudah menerapkan protokol kesehatan seperti pemberlakuan jarak minimal bagi setiap peserta, penggunaan masker, serta mewajibkan peserta untuk mencuci tangan dan memakai hand sanitizer. Pelatihan kita bagi menjadi beberapa waktu demi menjaga kapasitas peserta di dalam kelas,” ujar Mukhtar. Sebanyak 150 porsi makanan dibagikan setiap harinya oleh para pegawai BLK Banda Aceh kepada masyarakat di berbagai titik. “Dengan pembagian makanan yang mencapai 150 porsi per harinya, kami berharap dapat meringankan beban masyarakat yang memang membutuhkan,” tutup Mukhtar.

Membantu Sesama, BLK Banda Aceh bagikan 150 Porsi Makanan Per Hari Read More »